Industri Kapas Australia pernah merilis sebuah data yang menyatakan bahwasanya sebanyak 100 negara melakukan penanaman terhadap tanaman kapas. Dari keseluruhan hasil panen mereka, bila digabungkan dapat menghasilkan 40% serat kain yang dapat di jual ke seluruh dunia.
Berbicara soal harga, Cotton Australia mengungkapkan 1 Bale Kapas yang beratnya ditaksir mencapai 500 Pon dapat menghasilkan total 1.200 kaos. Tidak heran bila negara adidaya seperti Amerika pun turut menanam pohon kapas di 17 negara bagian mereka.
Kain Cotton pun terbagi ke dalam beberapa jenis, yang umum digunakan ialah Cotton Combed, Cotton Bamboo, Cotton Supima, Cotton Carded.
Guna mengenal lebih jauh siapa saja sih mereka itu? Maka Admin akan bahas semuanya secara singkat, lengkap, dan akurat.
Beginilah cara membedakan…
Jenis-Jenis kain katun dari Cotton Combed 20S, 24S, 30S, 40S, Cotton Bamboo, Cotton Supima, sampai dengan Cotton Carded
Jangan tertipu, cermati ya!
Sekilas tentang Cotton Combed
Dengan rupa seperti tanaman hijau, pohon kapas merupakan sumber daya penting bagi para pembuat kain Cotton Combed. Pohon kapas yang menghasilkan biji kapas bulat, diolah menjadi sebuah kain yang sering kaos kita gunakan sekarang.
Jenis kain yang satu ini memang sudah tidak asing lagi di dunia tekstil. Bahan Cotton Combed banyak digunakan untuk produk fashion.
Cotton Combed dikenal dengan tekstur nya yang lembut karena selama masa produksi, kapas Combed diperlakukan spesial agar hasilnya bisa maksimal.
“Wait a minute, Maksudnya Spesial?”
Jadi gini, selama proses pembuatan Cotton Combed,
kapas itu disisir sampai membentuk benang yang kokoh. Kotoran yang ada
pada kapas dibersihkan satu-satu, hasil dari bahan kapas halus yang
dominan tersebut membentuk kain ini menjadi sangat halus, pegas, kompak,
dan kuat.Sebagai kain yang umum digunakan pada kaos, Cotton Combed pun dibedakan ke dalam 4 jenis. Untuk mempermudah penjelasan, mari kita bahas dari segi penamaan dulu.
Setiap nama bahan “Cotton Combed” pastinya diikuti oleh angka 20-40, serta huruf “S” atau “D” di akhirnya. Arti dari angka “20-40” itu menandakan jarak kerapatan kain pada saat proses perajutan serta ketebalan dari katun yang digunakan.
Sementara Huruf “S” menandakan jenis dari jarum dan rajutan yang digunakan adalah Single (satu). Kalau Huruf “D” menandakan jenis jarum Double (ganda/dua)
Dari keseluruhan kode itulah maka Cotton Combed 20-40 S yang berada di pasaran memiliki perbedaan bila diteliti lebih dalam.
Kira-kira bila digambarkan, beginilah letak perbedaannya:
“Bentar, min, gramasi apaan sih?”Biar kita saling mengerti satu sama lain (ciye) Admin jelasin juga nih apa itu gramasi.
Secara matematis, gramasi kain diartikan sebagai satuan ukuran berat gram/m2 (gram per meter persegi) pada sebuah kain. Nilai itu bisa didapatkan apabila kain telah ditimbang dengan alat pengukur berat gramasi.
“Okay, untuk fungsi gramasi sendiri apa?”
Gramasi pada kain memiliki fungsi sebagai pengukur panjang pada setiap kain yang dihasilkan. Hukumnya, bila gramasi semakin tebal maka kain akan semakin pendek. Begitu pun sebaliknya, semakin tipis gramasi, kain akan semakin panjang.
Nah, kalau sampai sini sudah ngerti, bahasan selanjutnya masih nyambung kok, tenang.
Mengenal Perbedaan Cotton Combed 20s, 24s, 30s, dan 40s.
– Cotton Combed 20S
Melalui kerapatan jarak, ketebalan benang, dan metode rajutan single knit, Combed 20s banyak dikenali sebagai kain yang tebal. Tingkat gramasi yang dihasilkan berkisar antara 180-220 gram/m2.Bahan jenis ini cocok untuk dipakai di dataran tinggi, karena tekstur tebal yang cukup susah ditembus udara dingin.
– Cotton Combed 24s
Combed dengan ketebalan benang 24 dan gaya rajutan single knit ini merupakan favoritnya produsen kaos clothing di Bandung. Dalam skala gramasi, Ia berada pada angka 170-210 gram/m2.Kombinasi angka-angka itu pun ternyata menghasilkan bahan kaos yang memiliki ketebalan sedang dan nyaman digunakan. Combed 24s hangat dipakai kala dingin, dan adem dipakai kala panas.
Ciptaloka sebagai jasa sablon kaos satuan di Bandung pun menggunakan bahan Combed 24S tersebut dalam setiap produk t-shirtnya. Ternyata hasilnya ada di SINI.
– Cotton Combed 30S
Kalau yang ini, pasti sering ditemukan di clothing line kota besar yang memiliki udara agak terik. Pasalnya Combed dengan kerapatan jarak dan benang 30, serta rajutan single ini dikenal dengan bahannya yang tipis dan mudah menyerap keringat.Kemampuan uniknya itu didapatkan karena gramasi yang dihasilkan berkisar pada angka 140-160 gram/m2. Kalau mau coba desain kaos online gratis pakai Combed 30s, bisa cek sini!– Cotton Combed 40s
Dalam edisi perbedaan Cotton Combed, terakhir ada kode 40S. Artinya sudah jelas, 40 untuk kerapatan jarak dan ketebalan rajut, dan “S” untuk single knit.
Kalau angkanya semakin besar, berarti kaosnya pun semakin tipis. Ini pun umum digunakan oleh para clothing line luar negeri kalau lagi edisi summer atau panas terik. Soalnya adem kali ya?
Selain daripada kode Combed di atas, kadang beberapa produsen kaos clothing Bandung menyetel Cotton Combed dengan angka yang tidak umum. Misal saja; 26, 28, bahkan 32S. Alasannya mereka mungkin memiliki standarisasi ukuran kain tersendiri.
Cotton Bamboo
Sepertinya kalau nama bahan yang satu ini, agak asing sih di telinga kita ya? Terlebih dari segi harga memang terbilang lebih mahal dari bahan Cotton biasa. Wah kenapa ya?Ternyata memang si Cotton Bamboo ini terbuat dari bahan kapas premium yang dicampur dengan benang bambu. Dari bahan baku, jelaslah kenapa harganya jadi mahal.
Akan tetapi, nilai yang ditawarkan tadi pun sebanding dengan kualitas yang diberikan. Tak heran bila hanya brand-brand di mall ternama yang sering memakai bahan jenis ini.
Dari segi kenyamanan, bahan ini memiliki tekstur lembut, halus, adem, sejuk, dan senang. Cotton Bamboo pun disinyalir memiliki kekuatan mengalau kuman dan bakteri pada pakaian, daya serap keringat cepat, dan daya serap pada sinar ultraviolet jauh lebih kecil dari Cotton Combed dengan perbandingan 0,6% : 25 %.
Cotton Supima
Sebuah trivia menuliskan bahwa Amerika Serikat yang memiliki perkebunan kapas ternyata memiliki jenis kain Cotton yang khas.Adalah Cotton Supima, yang merupakan kain nan berasal dari perkebunan Pima di USA. Alhasil, Kapas Pima pun diklaim sebagai kapas terbaik di dunia.
Nama “Supima” sendiri memiliki arti singkatan dari “Superior Pima”. Bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, “Superior” berdiri untuk mengartikan “Keunggulan”.
Pantas saja, dalam setiap produksinya katun ini disertai dengan sertifikat keasliannya.
Dari kode pun, bahan Cotton Cardet memakai kode yang sama dari 20s-40s. Sayangnya, dari segi tekstur Ia memiliki tingkat kehalusan yang kurang.
Kebanyakan produsen memproduksi kaos dengan bahan ini hanya untuk menjangkau segmen pasar menengah ke bawah.
Demikianlah cara mengetahui perbedaan antara jenis-jenis kain katun dari Cotton Combed 20S, 24S, 30S, 40S, Cotton Bamboo, Cotton Supima, sampai dengan Cotton Carded
No comments :
Post a Comment